Pater Wijbrand

Pater Wijbrand
CRESCAT ET FLOREAT

Mar 13, 2009

Renungan: Berhentilah Mengeluh!

Pantaskan kita mengeluh ? padahal kita telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah kita berkesah ? padahal kita telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan kita membenahi sesuatunya.
Apakah kita bermaksud menyia-nyiakan semua itu, lantas menyingkirkan beban tanggung jawab dari pundak kita ?
Jangan ! jangan biarkan semua kekuatan yang ada pada diri kita terjungkal hanya karena kita berkeluh kesah. Ayo, tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena tak tahu apa jawaban atas persoalan kita.
Jangan biarkan persoalan menghujamkan keunggulan kita. Ambillah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak kita. Lalu temukan lagi secercah sinar dibalik awan galaksi. Dan , mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding kita. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani dari pada disesali. Jika demikian, apakah kita lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ?

Wisdom of the day
” Satu-satunya hal yang harus kita takuti adalah kekuatan itu sendiri. ” ( Franklin D. Roosevelt )

Sehr erfreut,
William A.
Football Development Dept.

Renungan: Mengasah Diri

Penebang mengasah kapaknya. Pemburu mengencangkan busurnya. Penulis meraut pensilnya. Mereka harus memperbaharui peralatan-nya. Ini adalah prinsip sederhana tentang produktivitas.
Tak banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang tumpul dan aus. Tak ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang renta. Tak sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus kita asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan kerier yang penuh dan berlimpah ?
Kita memiliki sosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga kecerdasan yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman. Serta sekepal hati nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia.
Maka, tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran dan ketrampilan agar selalu dapat digunakan untuk membuka pintu kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang memungkinkan kita mendengar nyayian kebahagiaan hidup ini.
Wisdom of the day
”Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun, ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” ( Soekarno )

Sehr erfreut,
William A.
Football Development Dept.

Renungan: SERANGAN DARI DALAM

Gedung tertua di San Francisco, Mission Dolores, memiliki riwayat unik. Bangunan yang didirikan pada 1791 ini mampu bertahan melewati empat gempa bumi besar, termasuk gempa bumi dahsyat 1906 yang meratakan sebagian besar kota tersebut. Ironisnya, gedung itu malah nyaris ambruk karena digerogoti sejenis rayap pada 1990-an.Riwayat Mission Dolores mengingatkan kita pada kisah hidup Simson. Ia hakim Israel yang terkemuka karena kekuatan dan keperkasaannya. Ia pernah membunuh singa dengan tangan kosong dan berkali-kali mengalahkan bangsa Filistin seorang diri. Tragisnya, ia justru terkulai karena bujuk rayu perempuan yang merupakan mata-mata musuhnya. Hawa nafsu membuat pandangannya lamur, tidak sanggup mengenali karakter Delila yang sesungguhnya.

Rengekan Delila pun meruntuhkan pertahanannya, sehingga ia membeberkan rahasia kekuatannya (Hakim-hakim 16: 17). Ia, yang secara gagah berani menghalau musuh-musuh yang menyerang dari luar, jatuh akibat hawa nafsu yang merapuhkan hatinya dari dalam.Kita masing-masing juga rentan terhadap kecenderungan serupa. Kita mungkin gigih mengatasi kebangkrutan bisnis atau kegagalan berprestasi-tantangan hidup yang berasal dari luar. Namun, apakah kita gigih pula mewaspadai hawa nafsu, ketamakan, amarah, atau kelemahan lain yang merongrong kehidupan kita dari dalam? Walaupun tampaknya sepele, apabila tidak dikendalikan, masalah itu dapat merusak kehidupan kita. Karena itu, kita perlu mengenali kelemahan tersebut, mengakuinya di hadapan Tuhan, dan memohon anugerah untuk mengatasinya.

~~ SEDIKIT-SEDIKIT LAMA-LAMA MENJADI BUKIT
JUGA BERLAKU UNTUK MASALAH-MASALAH KECIL YANG TAK SEGERA DIATASI ~~
Sumber:
Renungan Harian
Penulis: Arie Saptaji

Dialog: Rm Parno & Arnoko

Rm Parno CM Bertanya:
Halo Arnoko dan teman-teman, pakabar? Bagaimana perkembangan beasiswa seminari, adakah cerita pemanfaatannya? Kemaren tuh aku gak nyimak sepenuhnya, apakah dana beasiswa jadi dipakai untuk memenuhi pembelian kompor? Salut bahwa teman-teman bergerak cukup cepat. Bukan berapanya, tapi sambungan batinnya dengan seminari. Aku masih ingat persis ketika seorang mantan seminaris bogor, yang lulus dengan wajar, setelah satu tahunan dia kecewa banget, maki maki seminari. Aku sampai gak habis pikir. Tetapi karena aku sekedar mau bersahabat dengannya ya saya dengarkan saja.

Aku sering pingin dengan kabar dari romo seminari tuh karena pingin tahu trend pemikiran mereka untuk para seminaris, pingin denger cerita suka dukanya para seminaris. Aku ini CM, tapi memang gak punya sambungan sejarah pribadi dengan seminari Garum. Kadang kepikir untuk terus berbakti pada seminari tempat aku dibesarkan. Terakhir aku ke Bogor adalah waktu tahbisan, sepuluh tahun lalu. Aku memang diperkenankan untuk ikut misa harian di kapel, tapi gak ada kesempatan berkenalan dengan seminari di ruang makan atau di manapun. Memang seminari stella maris menjadi terasa anonim, tapi aku tetep mencintai. Aku tak bisa menghapus kenyataan bahwa di sana aku dibentuk. Pendidikan lucu yang besar pengaruhnya dalam hidupku adalah cara audiovisualnya Mbah Wijbrands untuk menanam sensus ecclesiae.

Martin gimana lembaga penelitian atmajaya, lagi sibuk dengan pemilu?
Suryo, kapan jadi putar film di seminari?
Dengan pertanyaan-pertanyaan itu saya jadi ingat betapa kayanya narasumber bagi seminari Bogor untuk mendaratkan ajarannya ya.
Arnoko, tolong dicek, kalau ada kiriman satu juta untuk beasiswa seminaris atas nama ibu Bernadette Juanita Palma dua hari lalu itu dari aku. Tolong tambahkan untuk beasiswa anak-anak.

Selamat berkarya semua.
parno


Arnoko Menjawab
Matur nuwun sanget Romo atas partisipasinya dan seluruh doa yg Romo panjatkan utk usaha2 kami.Dana yg terkumpul kemarin sekitar 11 jutaan dan yg terpakai utk kompor 8 juta, jadi saat ini masih tersisa 3 jutaan. Sisa ini akan kami salurkan utk dana beasiswa seminaris, seperti rencana awal kita dulu.Terimakasih jg atas masukan dananya lg.

Saat ini baru sy sadar, ternyata mengelola seminari tdk mudah, apalagi dg biaya yg minim dan hasil (output) yg, menurut banyak orang luar, tidak jelas. Suatu lembaga Gereja, pendidikan calon imam, yg hanya menghasilkan sangat sedikit imam, namun memerlukan biaya yg sangat besar ! Sy tdk tau, kenapa kemudian muncul opini demikian.

Bagi saya pribadi, panggilan adalah unik. Walaupun sebagian besar seminaris tdk sampai jenjang tahbisan, tp dpt sy katakan, hampir seluruh tmn2 eks tersebut, memiliki moral Gereja dan kesetiaan yg sangat besar dan dalam thp Gereja Katoliki. Menurut sy, inilah hakekat tempat persemaian ! Penumbuh generasi baru Gereja, sehingga tongkat estafet tetap berjalan. Kondisi ini mungkin hanya dpt dirasakan oleh kita yg pernah hidup didalamnya kali, sementara dunia luar tahunya jadi.
Mengenai seminaris yg nakal2, sy pikir, itu adalah bagian dr perkembangan menuju kekedewasaan iman. Pd saatnya kondisi tsb akan berbalik arah. Kita semua pun pernah merasakan menjadi nakal bukan ?Saat ini, total ada 83 seminaris aktif.Secara fisik, keadaan gedung semakin menarik dan pepak. Berkat kegigihan komitmen Romo Rektor dlm mengelola seminari.

Mar 5, 2009

Kisah Pengembaraan Om Roland Selepas Membiara

Buat teman-2 semuanya, kalau memang ada yang mau simak pengalamanku ini silahkan saja, soalnya bisa jadi pelajaran di kemudian hari. Kita jangan minder or pesimis, apalagi apatis.
Ketika saya keluar dari Seminari Tinggi St. Paulus Bandung, tgl 3 Agustus 1981, Kira-2 Jam 14.00an, saya dijemput taxi ke Buah Batu 178H (Sekarang Jl. Suryalaya No.7), langsung saya masukan semua barang-2 saya ke dalam taxi, terus saya meluncur ke Jakarta. Tujuannya ke rumah saudara, saya tidak berani pulang ke rumah.Karena saya keluar dari Seminari. Pasti dicibir. Ke tempat saudara saya saya mangkal selama sebulan, bengong-2 enggak ada kerja.Singkat cerita saya dipekerjakan diperusahaan kontraktor saudara saya.
Saya bertahan cuma 6 bulan.
Setelah saya keluar dari kontraktor, langsung saya kontak dengan Bruder Winand OFM, beliau memberi saya memo, untuk kerja di perusahaan radio telepon (Jualan SSB untuk kapal layar dan Jual Handy Talky untuk Jasa Marga) Si Oom Nathan (Pemilik), bingung: "Bekas romo mau dikasih pekerjaan apa ya? engga ada yang cocok!" katanya. Dia maksa saya jualan SSB (semacam alat komunikasi jarak jauh). Seumur hidup saya belum pernah lihat barang itu lalu saya harus jual, kalau engga jual, engga makan. Saya tinggal di kantor, tidur di meja yang sudah disusun. Maklum belum bisa indekost, karena gak punya duit. Gaji cuma habis pake makan, dan ongkos keliling. Motor dipinjami, pake Honda Z-80?. Baju, tas, dasi, tempat tidur, lemari plastik, kartu nama, dikasih dari boss (Oom Nathan), mulai dari situ dia yang memoles saya jadi salesman.
Setelah setahun engga ada omset yang bagus, saya pindah ke LSM (Bina Swadaya-Trubus) . Saya jadi pelatih dan pembina koperasi para peternak ayam di kawasan Cimanggis, (Bayangkan dari salesman pindah ke pekerjaan sosial!)
Dari situ mulai Tidak Betah, pindah divisi ke Trubus, jadi salesman Iklan (Account Executive) sebenarnya di sini tambang emas. Kalau ditekuni.
Terus pindah lagi ke Gramedia Pustaka Utama, jadi salesman buku bahasa Inggris, disini engga betah juga, terus pindah divisi baru UPBS (Unit Paket Buku Sekolah) sekarang Grasindo (saya salah satu perintisnya), masih engga betah juga, saya pindah seksi dari salesman ke bidang LAY OUT (urusan pracetak) Aneh 'kan... tapi saya bisa kerjakan semuanya itu. Bayangkan dalam setahun saya terima 6 SK (Surat Keputusan /Pengangkatan, karena sering pindah-pindah seksi).
Akhirnya saya ditawari pindah ke luar Gramedia grup, ketika itu saya di Australia bawa rombongan (IKAPI-ikatan penerbit) ketemu pemilik penerbit buku asing Periplus, Disini saya jadi banyak jabatan yang dirangkap ada 4 jabatan (Personalia, kartografi (pembuatan peta), Penerbitan buku, Produksi) Di sini saya ketemu Yohanes Mogo dan Heru. Fasilitas bagus, gaji bagus. Tapi stressnya minta ampun, suruh pecat orang sampe 20-an. Kayak apa stressnya, sampe kepengadilan segala. Lalu kalah di pengadilan. setelah itu saya keluar. (1 Mei 2001). Mau bikin penerbit (karena terhasut teman di Ikapi, lalu gagal jadi penerbit, setelah pesangon hampir habis, cepat-2 cari batu loncatan.
Karena saya ikut berorganisasi di Pemuda Katolik (jabatan terakhir sebagai SekJend DKI), saya ketemu mantan Anggota DPR di gereja, beliau membawa saya ke perusahaan peternakan ayam (Sierad Produce Group). Saya membantu beliau sebagai asisten. Selama di Sierad, di rumah bikin roti sendiri, terus dijual dari warung ke warung.Suatu ketika saya dipindah lagi sebagai asisten Boss atau pemilik atau orang nomor satu (Ini jabatan paling enak karena semua Direktur kalau mau ketemu boss, harus lewat saya, jadwal boss saya yang atur, sampe boss makan obat pun saya yang ingatkan.). Tapi sayang sekali jabatan tersebut hilang karena saya engga tahan stress, harus kerja 24 jam,berat badan turun 6 kilo, tidak ada libur, kalau boss panggil harus siap. Saya nekad, boss saya bantah. Akibatnya saya kalah. Keluar.!
nah dari sini saya engga dapat pesangon, karena cuma 3 tahun kurang 2 bulan, jelas engga ada pesangon. Tidak sesuai peraturan Pemerintah.!
Saya ke Amerika (Dapat Visa nya gampang, padahal lagi ketat-2nya, berkat Tuhan), nekad kerja dan numpang hidup dengan adik di sana. S Sebelunya "ngegembel" di Atlanta sebulan, terus pindah ke LA (rumah adik)... Di Amrik LA, barang-barang berharga saya sempat di jarah. (isinya passport, tiket kembali, uang, kamera) beruntung saya dapat menangkap malingnya kembali. Aneh ya.... Saya kejar pake kaki, seperti di film. Akhirnya berhasil ketangkep, maling saya lepas, setelah barang-2 dikembalikan. Tapi saya engga betah lagi karena pisah dengan keluarga di Indonesia. terus pulang, dan nekad hidup di Bekasi. Pulang dari Amrik beli gerobak, buka bubur ayam dorong, jualan di pinggir jalan, namanya bubur ayam Lintara (cita-cita Lintas Nusantara), gerobak bubur dijual karena isteri kembali ngajar jadi guru tetap di SD Kristen. Saya buka konfeksi jahit, jasa lay out dan cetak Sampe sekarang. Selain itu juga, sekarang saya ngasih kuliah fotografi di Politeknik UI Depok, dan IPB (kelas khusus anak-anak yang slowner alias rada jauh IQnya.) Motivasi saya ngajar agar tidak cepat pikun dan tetap memberi ilmu kepada orang lain. Semua itu cuma satu, agar lebih fokus dalam kerja, dan tekun, serta jangan lupa berdoa. Cuma kekuatan doa itulah yang sekarang ini bikin saya jadi lebih tegar.
Semoga pengalaman saya ini dapat diambil hikmahnya agar teman-2 jangan pesimis, lebih fokus, harus ulet, tekun, jangan menyerah, kerja keras. God Bless U all. salam, roland ( Bogor 1971-1977-Bandung 1977-1981)

Mar 4, 2009

Hidup itu Anugerah!

Hi kempul mana temen u si gong itu?hahaha julukanya lucu. Meskipun kita tidk pernah saling ketemu dan berekanalan tetapi kita tetap satu didalam SM tentunya dengan Kristus Tuhan kita.
Mengapa kempul minder dengan banyaknya temen2 menjadi pastor? Jadi apapun itu adalah suatu anugerah hidup yang diberikan Tuhan kepada setiap individu. Kalau kita pikirkan dan renungkan dalam-dalam sebenarnay menjadi katekis itu adalah sangat mulia karena melalui seorang katekis seseorang bisa menjadi mengenal Kristus lebih dalam dan akhirnya diimani. Tanpa katekis Gereja Katolik tidak akan pernah berkembang, jangan lupa dalam sejarah gereja banyak orang menjadi percaya dan Gereja Katolik bisa berkembang di daerah2 yang sulit itu karena jasa seorang katekis, bukan jasa seorang pastor. Baru setelah jemaat mulai berkembang barulah diutus seorang pastor untuk melayani sakramen. Jadi sebenarnya talenta seorang katekis yang sangat mulia lebih dari seorang pastor seperti peran para guru2 pada umumnya.
Kebanyak orang melihat hidup seorang pastor itu enak dari previlagenya saja, tetapi sebenarnya tugas yg amat berat karena pastor itu yg harus menajga domba2 dan menghantar mereka sampai ke gerbang keadadian bersama Kristus, maka jika seorang pastor dalam menjalankan tuas kegembalaannya itu tidak bertanggungjawab atas keselamatan umatnya alias pastor yang lalai akan tugasnya melayani umat dengan lebih mengedepankan privelagenya, jiak diperlukan umat tidak langsung dilayani melainkan alasan sibuk dengan tugas2 komisi or lainnya. Padahal tugas utama seorang pastor adalah melayani umat, jika tugas2 komisi itu juga unt umat tetapi itu adalah pekerjaan yg berikutnya bukan yang utama. Hal ini sering menjadi keluhan dari umat, dan akhirnya umat pada kecewa sehingga pindah gereja. Itu adalah tanggung jawb moral seorang pastor jika ada dombanya pergi, bukan salah dombanya tp salah pastornya yang lalai dlam melayani umatnya. Maka kempul u tidak usah gelisah bahkan irihati melihat seorang pastor, jika u dapat menajadi seorang katekis yang sangat dicintai oleh para murid dan ingat menjadi katekis jangan karena materi melulu tp kepuasan batin yg utama yaitu ikut serta dalam karya penyelamatan Kristus secara real bukan hanya berkotbah saja.
Disini saya tidak bermaksud hendak melecehkan peran seorang pastor tetapi ini adalah suatu realita yang memang benr terjadi dalam kehidupan gereja kita, pastor dilihat hanya sebagai sesuatu yang hebat ttapi dalam kehebatannya itu ada suatu tanggungjawab yang sangat hebat juga, jadi seimbangkan. Siapa yang mendapat banyak akan diambil juga lebih banyak dari dirinya. Yang penting jadilah dirimu sendiri sesuai dengan kemampuan dan bakat yang diberikan oleh Tuhan kepadamu, jangan ingin jadi orang lain yang belum tentu dapat membahagian seperti yang kita lihat lewat mata dan sering menipu..
Kempul ini bukan nasehat lho tp ak mendorong dirimu untuk menjadi dirimu saja bukan menjadi diri orang lain, enak bagi orang lain belum tentu enak untk dirimu sendirikan. Ok sukses aja deh dan nikmati saja pekerjaan yang u jalani.
Salam dariku
Antonius Wongso, angkatan 1986

Sharing Pengalaman sbg Katekis di Nias

sobat2

Senang kalo boleh bagi pengalaman dengan katekis... Pengalaman di jawa memang kurang biasa bahwa tugas katekis terasakan manfaatnya, selain hanya sebagai guru agama. Saya ngalami 6 taun di tanah misi domestik pulau Nias, tugas katekis begitu amat sangat dibutuhkan meskipun gereja (sebagai paguyuban umat beriman) masih bisa memperhatikan mereka lebih baik. Kami harus berjalankaki 3-4jam untuk sampai stasi tujuan, setelah sampai dan membersihkan diri dan makan seperlunya mulailah tugas pelayanan dimulai, sementara kami melaksnakan tugas sakramental pertobatan dan mempersiapkan ekaristi, katekis menjalankan tugas administratif dan pewartaan, mulai dengan data administrasi di-update untuk tau per 3-4bln data lahir-baptis-mati-merantau-dsb. Setelah data2 selesai dikoreksi, katekis mulai mengajar (sering sampai berbusa-busa mulutnya 'ngocoblak' diselingi nyanyian penghibur) yang biasanya sekitar 1-2jam! Coba sapa yang tahan selama 2 jam ngomong dengan segala variasinya, romo-nya hanya bicara yang sama sekitar sakr tobat, tapi katekis harus tahan bicara sampai 2 jam. Tapi ketika selesai sakr tobat, katekis istirahat, romonya melanjutkan dengan ekaristi dengan bahasa daerah.
Nah, itu baru kegiatan rutin kunjungan stasi. Kalau terjadi permasalahan di stasi, katekis wilayah dan katekis paroki yang paham permasalahan, latar belakang dan kemungkinan solusi paling baik harus menghadapi duluan. Di daerah yang masih lebih rawan kejahatan perampokan mungkin katekis perlu membela dirinya, bahkan pernah sekali waktu dalam perjalanan ke paroki menghadiri misa krisma dengan uskup setempat, seorang katekis melawan perampok kambuhan yang untungnya perampok yang kalah tapi sang katekis terpaksa diamankan ke polsek demi keamanannya, juga menghindari balas dendam. Pengalaman dengan katekis di daerah yang luar biasa berani dan penuh resiko demi mencapai nilai2 kristiani jaman sekarang sudah makin luntur. Makin berkembang pelayanan pastoral tapi lebih sering ngga didukung perkembangan nilai2 duniawi. Ya ujung2nya hanya bisa mohon doa dan dukungan semuanya bahwa ini kerja kita bersama...

adi osc

Mar 3, 2009

Serah Terima Kompor Seminary


Tanda Terima Sumbangan Kompor


Serah Terima Kompor

Rekan2, sesuai dengan schedule yang telah di tetapkan, maka penyerahan sumbangan kompor SM dapat terlaksana pada hari minggu 01/03/09.
Alumni SM yang hadir :- Yohanes Koda Mogo- Anton "Bheler"- Cornelis Luntungan- Rm. Yoyon CM- Rm. Ferry OFM- Dimas H- Danang- Prastyo "Bonsay"- Reynold Sahat- Bayu "Komo" --> telat hadir- FX Arnoko --> telat hadirSerah terima diwakili Fr Arie Pr dikarenakan para romo di seminari sedang ada acara yang bersamaan.
Serah terima kompor dengan perincian sbb :- 4 Kompor- Rak kompor- 6 tabung gas - 1 tabung pemadam kebakaranPemakaian dana akan kami lampirkan secepatnya, masih di kalkulasikan.Terima kasih atas support & kerjasama rekan2 sekalian atas realisasi sumbangan kompor SM ini. What Next?
Salam,B Dimas Handoko

Mar 2, 2009

Renungan Inspiratif!

Saat awan mendung, selalu saja ada harapan, terbentanglah harapan kan bersinar pelangi yang indah!Saat hati mendung, selalu ada harapan akan hadirnya Roh Tuhan yang memberikan harapan dan gairah serta semangat baru!Saat ada banyak pertanyaan yang tidak jelas untuk diriku, selalu ada saja jawaban yang membuatku bangkit dari keterpurukan!Saat ada banyak kebencian yang menyelimuti aku, karena ketidacocokanku, perbedaan pendapat dengan temanku, selalu ada harapan untuk berdamai kembali dengannya!Saat ada banyak rasa enggan untuk bertemu dengan temanku, di situlah ada harapan untuk mencari dia dan lebih dahulu menyapanya, "Halooo, pa kabar?"Saat ada banyak kebosanan, di situlah ada banyak saat untuk mencari kesegaran baru dalam Tuhan, Sang Air Kehidupan!Saat ada banyak kegelisahan tak menentu, di situlah, kusadari aku sendiri tidak bisa mengandalkan diri sendiri, melainkan ada saat untuk mencari Tuhan, harapan satu-satunya masa depanku.Saat ada banyak keragu-raguan untuk melangkah, selalu ada kesempatan untuk berani melangkah di tengah ketidakpastian, karena dalam ketidakpastian ada saat untuk berharap, juga kalau tidak ada alasan untuk berharap sekalipun.Saat ada rasa nyamanpun, di situlah kita terbuka untuk menyadari ada banyak ketidaknyamanan di dunia ini, karenanya biarlah rasa nyaman dalam dirimu tidaklah perlu terus menerus dialami.Saat ada kepastian jaminan masa depan karena ada banyak kekayaan,janganlah lupa bahwa akan timbul tenggalam banyak kekuatiran kalau harta kita hilang, ada gejala kita menjadi tidak mudah murah hati karena ketakutan harta kita berkurang... !Saat ada banyak pujian untuk dirimu, janganlah lupa bahwa ada banyak orang yang tidak mendapatkan pujian padahal mereka sudah bekerja keras untuk kepentingan banyak orang!Saat engkau senang memakai baju yang baru dengan harga yang mahal, janganlah lupa ada banyak karyawan buruh pakaian yang masih belum kecukupan.Saat engkau makan enak, janganlah lupa dengan banyak orang yang masih kesulitan untuk makan saat ini, karena itu, janganlah engkau bangga bila mengatakan, "sekarang kita mau makan di mana?"Saat engkau bisa tidur pulas di atas kasur yang empuk, ingatlah ada banyak orang tidur di manapun mereka bisa merebahkan punggungnya yang kecapekan karena berjuang keras mencari makan seharian. Semoga makin banyak orang menemukan rahmat Tuhan di tengah kenyataaan yang pahit sekalipun.Warm regards!

Renungan Bulan Maret

Senin , 2 Maret 09
Mat 25:31-46
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Simak kisah klasik ini: seorang raja menyamar menjadi rakyat jelata. Ada yang memaki, ada yang cuek, ada yang baik padanya. Semua baru terbelalak ketika terbuka rahasia bahwa rakyat jelata tadi adalah raja mereka sendiri. Dengan jelas Yesus mengenalkan diri dengan mengidentikkan diri dengan kaum miskin di sekitar kita. Mungkin sulit bagi anda untuk percaya, namun inilah cara Tuhan. Renungkan dengan cerita raja tadi, amati perasaan anda terhadap Yesus, bertanyalah sikap apa yang mestinya kita tunjukkan kepada si lapar, haus, kesepian dan tersingkir disekitar kita?

Selasa, 3 Maret 09
Mat 6:7-15Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Coba kita Cuplik akhir dari doa yang diajarkan Yesus ini. Betapa besarnya arti pengampunan kita, sehingga menjadi syarat untuk bisa diampuni Tuhan. Renungkan apa yang akan dialami oleh orang yang mampu mampumengampuni. Ia akan terbuka hatinya, ia tak berpatokan pada dendam tetapi pada kehidupan yang lebih agung di dalam Tuhan. Orang yang mampu mengampuni adalah orang yang punya visi akan relasi yang mulia antar manusia. Ia adalah orang yang berjiwa besar. Benarkah pernyataan pernyataan di atas? Uji sendiri.Rabu, 4 Maret 09
Luk 11:29-32
Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus
Yesus gemas pada kedegilan masa rakyat yang tak mau bertobat dan malah minta tanda. Jawabnya hanya satu, tanda Nabi Yunus, bahwa ia akan ditelan ikan tiga hari dan dimuntahkan dalam keadaan hidup. Yesus yang akan ditelan perut bumi dan keluar lagi untuk kehidupan baru. Kita boleh bersyukur pada Tuhan karena boleh berpantang dan berpuasa, berdoa dan beramal, mati diri dihadapan Tuhan. Namun jangan lupa menanyakan: Apa kehidupan baru yang akan saya tunjukkan pada Tuhan? Berikan diri pada Tuhan untuk diperbaharui.

Kamis, 5 Maret 09
Mat 7:7-12
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”
Pernahkah anda minta tolong seseorang dan ditolak? Bagaimana perasaan Anda? Sebaliknya, apakah anda pernah memiliki teman yang mengatakan: Kalau kamu memerlukan sesuatu, jangan ragu telpon aja?” Bagaimana perasaan anda padanya? Firman Yesus ini adalah salah satu kesaksian akan jati diri Tuhan yang sungguh menyejukkan kita. Ia memberikan diri seutuhnya kepada kita. Tak heran kalau Yesus kadang digambarkan dengan tangan terbuka dan terulur, yang menggambarkan penerimaan dan kemurahan hati. Namun adakah kita berani mencurahkan suka duka kita dan bersandar padanya?

Jumat, 6 Maret 09
Mat 5:20-26
Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Apa maksud Yesus? Apa yang salah dalam diri orang Farisi. Satu hal yang membuat Yesus sungguh menghindarkan kita dari pengaruh ragi farisi adalah karena sikap kaum farisi yang munafik dan kaku, yakni menekankan prestasi keagamaan tanpa membawa dalam sikap yang penuh kasih. Sikap ini diperparah oleh sikap kaku yang tak mau melihat bahkan mencurigai setiap pola kehidupan baru. Adakah anda pernah berjuang untuk hidup baru namun ditertawakan orang? Teguhkanlah hatimu. Hati-hati pula, karena mungkin hati kita yang stagnan, mandeg, tak menunjukkan tekad baru. Kalau kita masih mencurigai setiap tawaran kehidupan baru yang ditawarkan Yesus, itulah saatnya kita bertanya: apakah aku layak masuk Kerajaan Allah? Segarkan hidup Anda di dalam Yesus.

Sabtu, 7 Maret 09
Mat 5:43-48
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Anda bisa menjual suatu benda kalau memang memiliki nilai tambah bagi yang mau membelinya. Apakah nilai tambah anda sebagai pengikut Yesus untuk diterima Bapa di surga? Yesus menunjukkan dengan jelas, kasih yang tak mengenal batas, itulah nilai tambahnya. Kalau kita masih membatasi dengan mengasihi hanya saudara kita, teman kita, kelompok kita, ”geng”kita”, Yesus bertanya: Apa lebihnya? Kasihilah musuhmu, perintahNya. Perintah ini sungguh berat, namun akan menguji kualitas pribadi dan iman kita.
(parign)