Pater Wijbrand

Pater Wijbrand
CRESCAT ET FLOREAT

May 28, 2010

Kesan Pribadi terhadap Rm Harjono Pr


Rm Parno dan teman-teman..... saya mau sharing pengalaman di saat-sat terakhir kepergian Rm. Hardjono...

Saya bersyukur bahwa saya tinggal di Depok, karena dengan itu saya bisa beberapa kali bertemu kembali dengan Romo Hardjono yang lama berkarya di paroki St. Thomas Kelapa II. Beberapa kali saya mengunjunginya dan ngobrol walaupun tidak lama karena pulang dari Misa. Waktu beliau berkarya di Paroki Kota Wisata, kebetulan itu adalah jalur saya ke kantor setiap hari. Saya ketemu beliau 6 bulan yang lalu. Kebetulan 2 tahun terakhir ini, saya meminta beliau sebagai Pembimbing Spiritual saya, jadi saya beberapa bulan sekali ketemu, curhat, ngobrol, dan juga terima sakramen pengakuan dosa. Jadi, saya bersyukur bahwa figur kebapakan dan senyumnya yang teduh saya temukan kembali setelah 'resign' dari SM. Sebetulnya 2 minggu terakhir, saya bermaksud datang berkunjung ke Gereja Kota Wisata, namun saya kaget sekali ketika mendengar beliau masuk ICU di RS Meilia sejak Sabtu 22 Mei 2010. Saya baru bisa menjenguk pada Senin Malam, pukul 21.30 sehabis pulang kantor (setelah ikut olahraga di kantor). Karena sudah malam, Suster tidak mengijinkan saya masuk, padahal saya ingin sekali berdoa di sisi tempat tidur beliau dirawat. Saya hanya bisa berdoa dari jauh untuk kesembuhan beliau, Saya hanya bisa melihat sosok yang ditutupi selimut dan ada selang yang tampak menyembul. Akhirnya saya pulang, dan di bawah ketemu dengan Romo Anton, Pr. dan Tocen, OFM yang juga baru bisa jenguk malam itu......

Paginya, saya ke kantor dan ketika baru masuk Tol, ada SMS yang mengabarkan bahwa Romo Hardjono telah dipanggil Tuhan. Saya kaget sekali, dan sempat berpikir saat itu, mungkin beliau ingin dikunjungi 'anak bimbingannya' dulu yang terakhir sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya. Saya langsung pulang balik, dan menghadiri Misa Tirakatan pada pukul 11.00 dan saya ajak Bapak mertua saya..... Ketika saya berbaris, air mata saya tidak henti-hentinya mengalir. Ketika saya sampai di peti di depan Altar, saya menangis agak keras, memegang tangannya, sambil mengucapkan :"Selamat jalan Romo, terima kasih untuk Nasihat dan Bimbinganmu selama ini........

Setelah itu, saya tidak bisa mengikuti Misa Requiem baik yang di Kota Wisata maupun di Katedhral Bogor karena ada tugas kantor yang tak bisa kutinggalkan. Sebetulnya saya saya sangat ingin hadir di Misa terakhirnya..... Tapi nggak apa-apa, suatu saat saya akan mengunjuni pesareannya di Kalimulia.....

SELAMAT JALAN ROMO HARDJONO..... SEMANGAT, SENYUM, DAN SEMUA NASIHAT SERTA BIMBINGANMU TIDAK AKAN AKU LUPAKAN BUATKU DAN KELUARGAKU.... SEMOGA ENGKAU BERBAGAHAGIA DI SANA BERSAMA BAPA DI SURGA..... Amin

Salam,
Albertus Edy Subandono


Kepribadian bagiku adalah mozaik dari setiap pribadi yang kita temui sebelumnya. Bersyukur bahwa Rm. Harjono menjadi salah satu serpihan penting dalam mozaik kepribadian para ex seminaris seperti saya. Sebagai seorang imam saya tak lupa bagaimana spirit pastoral, charming character, gentleness, dan pikiran praktis Rm. Hardjono; semua itu telah menjadi warna penting yang senantiasa saya perhatikan.
Makasih Rm. Hardjono. Empat tahun boleh bersama Romo adalah sebuah kesempatan penuh berkah. Sayang, semenjak meninggalkan Sella Maris tahun 1989 lalu aku gak pernah punya kesempatan bertemu lagi. Tahun 1990 aku ikut reuni, tapi aku gak yakin kalau ketemu beliau.
Semoga Romo menikmati damai abadi seperti yang Romo wartakan.

ignatius suparno
philadelphia


Selamat jalan, romo Joseph Hardjono,Pr. Selamat jalan pamong panggilanku. Senyummu tetap kukenang sepanjang masa. Semoga Romo berbahagia bersama Bapa di Surga. Amin.

Salam dari mantan muridmu,
Petrus Beko Mumpuni

Saya memang tidak mengenal alm. Rm Hardjono, bertemu pun bahkan tidak pernah, tapi saya coba memahami dari sisi orang2 yang pernah mengenal Rm Hardjono,
Buat mereka yang pernah terkesan akan kebaikan, ajaran, didikan dari alm. Rm Hardjono, maka desain kaos ini saya coba buat atas insipirasi tersebut, sebagai bentuk apresiasi kepada almarhum. Terlebih beliau juga Ex SM
Photo diambil saat beliau memimpin misa di paroki kelapa 2 depok.
Rgds,
William A.

Rm. Harjono Selamat jalan. Semoga Allah yg Maha Pengampun, MAU mengampuni segala dosa Romo.... dan pintu surga di buka kan untuk Romo.
Sebagai perfek belaiau sgt baik..... sebagai Pastor beliau juga baik.... kalau teman2 di ajarkan untk menjadi pastor yang baik spt beliau tetapi buat saya beliau lah yg mengajarkan sy untuk menjadi Pembisnis. Woow Luar biasa!
Frans

Lewat milis ini saya mengucapkan selamat jalan romo Joseph Hardjono,Pr yang telah dipanggil menghadap Bapa di surga tadi pagi wib; Saya menerima kabar mendadak harus dibawa ke rmh sakit dari umat yg menjadi juri lomba merangkai bungan di paroki asuhannya, dan td malam waktu pukul 12 wkt belanda ada umat yang juga memberi kabar meninggalnya.

Ingatan saya ketika bulan Okt'09 ketika itu berjumpa beliau di Paris (beliau membawa rombongan ziarah ke Lourdes dan Vatikan), kebetulan wkt itu saya mengunjungi saudara saya yang pindah ke Paris. . dan saudara saya sblmnya tinggal di Kota wisata Bogor, walau cuma 1 jam berjumpa dengan beliau tapi saya sangat senang dan ternyata itu perjumpaan terakhir dengan beliau! Beliaupun sangat happy bisa mengobrol, mengingat selepas dari Seminari bogor thn 1989 tidak ada perjumpaan dan kontak, tapi toh beliau masih ingat saya!

peran beliau di Seminari wkt beliau menjabat Perfek tidak kalah hebat dengan pater Rector Wijbrands.ofm dan pater Directur Frans Lorry,Pr. Beliau mendapat jatah kamar yang amat kecil di dekat papan mading tapi toh beliau menikmati fasilitas yang minim tsb!

Semoga Romo Joseph Hardjono,Pr mendoakan kita yang masih berjuang di dunia ini!

Theodore Agus.OCSO
Abdij Koningshoeven - Tilburg
NEDERLAND

..turut berduka atas kepergian romo perfekt pater Harjono Pr..sejenak kita terhenyak...pribadi yang penuh perhatian dan pembimbing yg mau mendengar keluh kesah kita...mau disambati segala macam...selamat istirahat dalam damai Romo...thx untuk singgih yg mau ngabari ke surabaya. Cosmas Bonex surabaya

Rm J Hardjono Pr ytk...selamat jalan selamat berjumpa Bapa di Surga. Trimakasih saya boleh menimba ilmu agama di stella maris dan ilmu hidup: kreatif, bersemangat, arahkan hidup ke masa depan, dll. Terimakasih atas kunjungannya ke WISMA TORSA Tegal. Doa kami mengiringi Romo. Berkah dalem.salam.

May 24, 2010

Who is Jan Wijbrands?

Jan Wijbrands

Jan werd ge­bo­ren op 15 april 1922 te Rot­ter­dam als zoon van Sjoerd Wij­brands en Elisa­beth Groe­ne­we­gen. Hij was hun eer­ste kind. De ou­ders dre­ven een beurs­ca­fé op de Gro­te Markt. Moe­der stierf al in 1929. Er brak een moei­lij­ke tijd aan; Jan en zijn drie zus­jes moes­ten naar een kost­school. Bij het bom­bar­de­ment van Rot­ter­dam raak­te het ge­zin huis en ca­fé kwijt en moest el­ders in Rot­ter­dam een nieuw be­gin ma­ken.
Dat­zelf­de jaar nog trad Jan in in Bleijerheide. Hij kreeg als kloos­ter­naam Remedius. Zijn stu­die ver­liep vlot en na zijn pries­ter­wij­ding in 1947 ging hij naar Rome om ker­ke­lijk recht te stu­de­ren. Hij pro­mo­veer­de in 1950 met een proef­schrift over de kerk­rech­te­lij­ke po­si­tie van een re­li­gi­eus die tot apos­to­lisch vi­ca­ris of apos­to­lisch pre­fect be­noemd wordt - in ver­band met zijn la­te­re werk in de apos­to­li­sche pre­fec­tuur Su­ka­bu­mi (West-Java) een zeer prak­tisch on­der­werp. Zijn rech­ten­stu­die in Ro­me pas­te bij zijn per­soon: hij dacht ge­mak­ke­lijk in ju­ri­di­sche ca­te­go­rieën en vol­gens de lij­nen van Rome.

Op 11 fe­bru­a­ri 1951 ar­ri­veer­de Jan in In­do­ne­sië. Hij be­gon met­een te do­ce­ren aan de theo­lo­gie­op­lei­ding van de fran­cis­ca­nen in Cicurug, na­bij Su­ka­bu­mi. Ook be­gon hij les te ge­ven op het klein­se­mi­na­rie, op dat mo­ment even­eens in Cicurug ge­ves­tigd. La­ter ont­stond het bis­dom Bo­gor, werd het klein­se­mi­na­rie naar de stad Bo­gor ver­plaatst en werd de theo­lo­gie­op­lei­ding van de fran­cis­ca­nen ver­plaatst naar Ja­kar­ta en Yog­ya­kar­ta. Bij die ont­wik­ke­lin­gen werd Jan uit­ein­de­lijk rec­tor van het bis­dom­me­lijk klein­se­mi­na­rie van Bo­gor.

Dit werk was pre­cies iets voor Jan. Jan voel­de dat hij de soe­pel­heid mis­te voor werk in een pa­ro­chie, en do­ce­ren op het groot­se­mi­na­rie trok hem niet. Het werk op het se­mi­na­rie was, ze­ker zo­als Jan het aan­pak­te, rus­tig en over­zich­te­lijk. Een aan­tal van Jans ei­gen­schap­pen kwam hier uit­ste­kend van pas: Jan was plichts­ge­trouw, een­vou­dig, be­reid an­de­ren van dienst te zijn, trouw in het bid­den en in het vie­ren van de eu­cha­ris­tie.

Jan gaf La­tijn en Duits en had de zorg voor een goed spi­ri­tu­eel kli­maat op de school. Zijn ei­gen er­va­rin­gen op het klein­se­mi­na­rie vroe­ger in Kat­wijk, tot en met de to­neel­stuk­ken die zij toen speel­den, ge­bruik­te hij bij het or­ga­ni­se­ren van het se­mi­na­rie­le­ven. Jan hield van tradities. Zo maak­te hij jaar­lijks met een aan­tal klein­se­mi­na­ris­ten een wan­de­ling van Bogor naar Cipanas, 40 km met ster­ke hel­lin­gen. Prak­ti­sche za­ken la­gen hem niet zo; die liet hij graag aan an­de­ren over. Zijn ster­ke kant was het ge­ven van be­ge­lei­ding, in ge­sprek­ken en nog meer in brie­ven.

On­der zijn lei­ding heeft het klein­se­mi­na­rie een zeer sta­bie­le tijd be­leefd en veel stu­den­ten af­ge­le­verd die la­ter pries­ter zijn ge­wor­den of zich op een an­de­re ma­nier voor de Kerk zijn gaan in­zet­ten. Ook de fran­cis­caan­se pro­vin­cie van In­do­ne­sië heeft veel le­den die me­de door Jan ge­vormd zijn.


Jan was een be­min­ne­lij­ke me­de­broe­der. Hij hield van ge­zel­lig­heid. Hij kon zich­zelf goed re­la­ti­ve­ren en kon har­te­lijk mee­la­chen als een me­de­broe­der, in Leu­ven af­ge­stu­deerd, hem voor­hield dat een doc­tor Ro­ma­nus een asi­nus Lo­va­ni­en­sis was. Jan had be­lang­stel­ling voor me­de­broe­ders en fa­mi­lie­le­den. Op va­kan­tie kon hij goed met zijn neef­jes en nicht­jes op­schie­ten. Je moest wel wat voor­zich­tig zijn met het aan­snij­den van on­der­wer­pen over ver­nieu­wing in de kerk, en je moest er be­grip voor heb­ben dat Jan het vre­se­lijk vond als men­sen zich niet aan het recht hiel­den.

In 1990 ver­huis­de Jan naar het no­vi­ci­aat in Depok, 30 km ten noor­den van Bogor. Ook dit was een le­ven dat goed bij Jan pas­te. Hij was een sta­bie­le fac­tor in het huis, gaf les aan de no­vi­cen, hielp bij de pa­ro­chies in de om­ge­ving met biecht­ho­ren en met voor­gaan in de eu­cha­ris­tie. Ook ver­taal­de hij do­cu­men­ten voor fran­cis­ca­nen en fran­cis­ca­nes­sen.

Erg ge­zond was Jan nooit. Hij at ja­ren­lang al vijf­maal per dag een beet­je, om­dat hij het an­ders niet kon ver­dra­gen. In ja­nu­a­ri 2001 moest hij op­ge­no­men wor­den in het zie­ken­huis, eerst in Ja­kar­ta, toen in Se­ma­rang, la­ter weer in Ja­kar­ta. De jon­ge me­de­broe­ders, oud-leer­lin­gen, kwa­men 's nachts bij hem wa­ken. Op 25 maart 2001 over­leed hij. De In­do­ne­si­sche pro­vin­cie ver­loor een toe­ge­wij­de me­de­broe­der en won een trou­we voor­spre­ker.

Jan van Beeck (Nijmegen)

Daftar Pastors/Bruders Alumni Stella Maris (Rev3)

Angkatan 1997

Diakon Habel Jadera - Pr Bogor
Diakon Yustinus Kesaryanto - Pr. Jakarta
Bruder Yohanes Baptista Rahmat Simamora OFM
Diakon Anton Satriya OFM, keuskupan agats

Angkatan 1996
Diakon Irwan Jerry - Pr Bogor
Diakon Yoh Suparto – Pr Bogor
Rm. Andreas Brahmantyo - Pr Bogor

Angkatan 1995
Diakon Yustinus Joned – Pr Bogor
Rm. Melanius Jordan OFM
Diakon Vincentius Prastowo SDB -Itali

Angkatan 1994
Rm. Dionisius adi Tejo - Pr Bogor
Rm. Untoro - Pr Tanjung Karang
Rm. Garbito Pamboaji – Pr Bogor
Diakon Pele SDB
Rm. Yoakim Ritan. CICM
Rm. Sulistya Heru Prabowo OCarm
Rm. Cornelius Tri Chandra - Itali

Angkatan 1993
Rm. Sirilius Natet – Pr Bogor
Rm. Theodora Treka - Pr Jakarta
Rm. Ign. Elis Handoko SCJ
Diakon anton satriya, ofm, tugas di keuskupan agats
Angkatan 1992
Rm. Anggras MSF - Jerman
Rm . Padiono OFM CONV

7B
Rm. Nikasius Jatmiko Pr Bogor- Rektor Stella Maris
Rm. Rudi – Pr Bandung
Angkatan 1991
Rm. Cornelius Adi OFM conf
Rm. Michael Endro Pr Bogor
Rm. Yustinus Monang Pr Bogor
Rm. Agustinus Utomo Wijayanto SX – Mexico
Rm. Stefanus Leba SMM- Flores/kalimantan

7B
Rm. Bernadus Jumiono Pr Bdg – Seminari Tinggi Fermentum
Bruder Cornelis Dawan---- Kalimantan
Rm.Getrudis Marino-----SCJ
Rm. Ius Nurak Lasipun-----OFM Conv
Rm. Robertus Untung Hatmoko----Pr Bgr
Rm. St Sukrisno Widodo---SMM----Ekonom – Bandung
Rm. Titus Budiyanto -----Pr.Pangkal Pinang
Bruder Rudi Irawan FIC – PA Pangudi Luhur Boro

Angkatan 1990
7C
Rm. Marcelinus Wahyu Pr. Bogor – kota wisata
Rm. Y. Primanto CP
Rm. Siswido OFM Conv.
Fr. Anton Padmono ofm, tugas pastoral di cianjur selatan.



7B
Rm. Yoh Wua waleng SCJ - Piliphina
Rm. Ignatius Supardi Prihatin Saputra Pr Banjarmasin

Angkatan 1989
7C
Rm. Tri Harjono –Pr Bogor – Seminari Stella Maris
Rm. Stefanus Sri Haryono Putro Pr. Bogor – Tugas Tanjung Selor
Rm. FX. Sutanto - Pr Bogor – Paroki Rangkas Bitung
Rm. Siswantoko - Pr Purwokerto
Fr. Robertus Ery Wibowo OFM Conf
7B
Rm. Hernowo Basuki CP – Kalimantan
Rm. Darmanto – Pr Palembang (keluar)
Angkatan 1988
7C
Rm Karyono CM – Pastor Paroki Tanjung Priok-JKT
Rm. Alex Nevi, SVD – Kranji Bekasi
Fr. Frans Adi Sujarwo OCSO Rawaseneng Pertapaan
Rm Frans Borgias, SMM Kalimantan
Rm. Markus Suradi, OSC -St. Odilia Bandung
Rm Thomas Ferry, OFM –Kampung Ambon -Jakarta
Rm Y. Tendens Tana, Pr Tanjung Karang
Rm. Yoh. Martanto, Pr Denpasar
Diakon Frans Widiyanto HY – Pr Bogor (keluar)


7B
Rm. DS. Tukiyo – Pr Bogor
Rm. Ant. Isnadi – Pr Sintang
Rm. Alparis – Pr Banjarmasin
Rm. Blasius Slamet Pr Purwokerto
Rm. Antonius Sugiyanto – Pr Palembang

Angkatan 1987
7C
Rm Markus Murjoko, CP -Sangau - Kalimantan
Rm. Dedy K., OFM - Sindanglaya ---Pendidikan, Panti Asuh
Rm. Priyo Kuswardono, Pr ---Palembang – Kepala yayasan St. Xaverius
Rm Gatot Wibowo, SMM ---Flores
Rm. Widyatmoko, SMM ----Kalimantan
Rm. Parjono, Pr ----------Purwokerto – Rektor Tahun Rohani
Rm. Suprobo, OFM ---------Flores
Rm Yulius Hirnawan, OSC –Paroki Lorentius –Sukajadi Bandung
Rm. Adi, OSC -----------paroki Kuningan
7B
Rm. Kris Ratu SVD – Katedral Denpasar
Rm. Sumadi SMM

Angkatan 1986
7C
Rm. Ant. Arifin Dwi Rahmanto SMM
Rm. Josep Dwi Watun SMM – Profinsial –Bandung
Becak temen u siapa lagi yg jadi pastor.....
Angkatan 1985
7C
Rm. Hendrikus Susilo,CM Taiwan Paroki
Rm. Ignasius Suparno, CM Philadelpia- Paroki
Rm. Theo Agus, OCSO Belanda Pertapaan
Rm. Anton Pram, SCY Bengkulu - Paroki
Rm. Ignasius Besembun - Pr Bogor ketua yayasan Mardi Yuana
Rm. Martin Sirait – Pr Bandung (keluar)

Angkatan 1984
7C
Rm. Yohanes Suradi – Pr Bogor
Rm. Hilman - Pr Bandung
Rm. Agung OFM - Cianjur




Angkatan 1983
Rm. T .Puryatno – Pr Purwokerto

Angkatan 1982
Rm. Andreas Sudarman - Pr Bandung

Angkatan 1981
Rm. Tri Harsono - Pr Bogor – Rektor Seminari Tinggi
Rm. Markus santoso - Pr Bogor - Paroki

Angkatan 1980
Rm. Thomas Saidi – Pr Bogor
Rm. Antonius Dwi Haryanto – Pr Bogor
Rm. Jimmy J. Rampengan – Pr Bogor

Angkatan 1979
Rm. Yohanes Driyanto – Pr Bogor –Hakim Gereja
Rm. Agung Pr Purwokerto (alm)
Rm. Tarsisius Siswanto MSC

Angkatan 1978
Rm. YM. Ridwan Amo – Pr Bogor
Rm. Agustinus Suyatno – Pr Bogor
Rm. Markus Lukas - Pr Bogor - Ekonom
Rm. Robby Wowor OFM

Angkatan 1977
Rm. Ign. Heru Wihardono – Pr Bogor

Angkatan 1976
Rm. Fabianus HS – Pr Bogor – Dekan FF Unpar
Rm. Simbul Gaib Pratolo – Pr Bogor

Angkatan 1975
Rm. St. Sumardiyo Adi Pranoto – Pr Bogor

Angkatan 1974
Rm. Michael Suharsono - Pr. Bogor
Rm. Kusharjono OSC
Rm. Paulus Haruno – Pr Bogor

Angkatan 1973
Rm. Benyamin Sudarto – Pr Bogor - Vikjen
Rm. Suyoto Pr Bogor - Keluar

Angkatan 1972

Angkatan 1971

Angkatan 1970

Angkatan 1969
Frans S. Mulyadi – Pr Bogor
Frans Rago Lorry – Pr Bogor (alm)

1968
Rm. Victor Solekase Pr Bogor (alm)

Angkatan 1967
Rm. Benedictus Sujarwo – Pr Bogor (alm)

Angkatan 1966
Rm. Felix Teguh – Pr Bogor (alm)

Saya tidak tahu angkatan siapa yg di bawah ini...
Mgr. Ign. Harsono Pr – Uskup Bogor (alm) periode Cicurug.
Rm. Bekatmo.OSC
Rm. Basir. OMI
Rm. Paulus Sugino . SCJ
Rm. Pri........ SX Pertama dr Indonesia - Hongkong
Rm. Hadrianus Warjito. SCJ
Rm. Adrianus Satu Manggo - Pr Tanjung Karang - Vikjen
Rm. Aloysius Gonsaga Rudiyat – OCSO
Rm. Yohanes Giman – OCSO
Rm. Puryatno – Pr Purwokerto
Rm. Cornelius Dwijo SCJ
Rm. Alfons Sebatu – Pr Bogor
Rm Parmanto msc,
Rm Yatno msc,
Rm Joko Pur - Pr Purwokerto
Rm sumanto - Pr Purwokerto
Rm Theodorus Rumondor MSC
Rm Stefanus Sumpana MSC,
Rm Matheus Yatnoyuwana MSC, .
Rm Joko...MSC.
Rm. Fred Tawaluyan Pr Manado
Rm. Antonius Yuswito SCJ
Rm. Hendra Sasmita alias Ho Ping Swie SCJ
Rm Alex Miskat SCJ,
Rm Antonius Sumardi SCJ - Palembang
Rm Martinus Suryadi Halim SCJ
Rm Felix Alexander Edi Purnama Susanti SCJ
Rm. Murdani CM – Malang
Rm.Eddy Kristianto OFM,
Rm. Subagi OFM,
Rm. FX Sutardjo OFM
Diakon Susilo Hadi, pr Banjarmasin
Rm. Robert Hadi – Pr Denpasar
Mgr. Leo Laba Lajar OFM – uskup Jayapura
Rm. Frans Liem – Pr Padang
Rm. Bambang Condro- Pr Tanjung Karang
Rm. Fritz dwi saptoadi -Pr Tanjung karang
Rm. Agustinus sunarto-Pr Tanjung karang
Rm. Hedi Gustino - Pr Tanjung Karang (keluar)
Rm. Petrus Sriwidiyanto - Pr Tanjung Karang (keluar)
Rm. Ponijo - Pr Tanjung Karang

May 10, 2010

Roti Panggang Gosong

ROTI GOSONG

Ketika aku masih anak perempuan kecil,
Ibu suka membuat sarapan dan makan malam.

Dan suatu malam,
setelah ibu sudah membuat sarapan, bekerja keras sepanjang hari, malamnya
menghidangkan sebuah piring berisi telur, saus dan roti panggang yang gosong
di depan meja ayah.

Saya ingat, saat itu menunggu apa reaksi dari orang-orang di situ!

Akan tetapi, yang dilakukan ayah adalah mengambil roti panggang itu,
tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah.

Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya
mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap
gigitannya!

Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta
maaf pada ayah karena roti panggang yang gosong itu.

Dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan:
"Sayang, aku suka roti panggang yang gosong."

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur pada ayah.

Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai roti panggang gosong.

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata,
"Debbie, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar
lelah. Jadi sepotong roti panggang yang gosong tidak akan menyakiti siapa
pun!"

Apa yang saya pelajari di tahun-tahun berikutnya adalah belajar untuk
menerima kesalahan orang lain, dan memilih untuk merayakan perbedaannya -
adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang
sehat, bertumbuh dan abadi.

TUHAN Memberkati