Pater Wijbrand

Pater Wijbrand
CRESCAT ET FLOREAT

Apr 26, 2009

Renungan Inspirative


Merobek Dinding Ketidakpedulian

Masuki National History Museum di Locust Steet Philadelphia , saya tersentak oleh satu sudut berupa dua ruangan atas bawah. Yang di atas berisi kamar remang dengan tempat tidur bersprei coklat gelap. Ruangan bawah yang lebih gelap berisi lima lelaki berwajah putus asa. Mereka adalah lima lelaki Yahudi yang dikejar tentara Nazi untuk di bunuh. Dua ruangan atas bawah itu adalah rumah keluarga Puchalski, keluarga katolik Polandia yang menyembunyikan lima pelarian itu. Mereka membiarkan anjing, ayam, bebek, masuk kamar atas untuk mengecoh tentara Nazi Jerman. Berharap kalau tentara Nazi masuk ruangan itu mereka akan cepat mendengar suara ayam, anjing, kambing, bebek, serta mecium bau tak sedap tahi ayam dan segera meninggalkan tempat. Benar, beberapa kali tentara masuk kamar atas, mereka terkecoh. Lima lelaki di ruang bawah tersebut selamat. Salah satu dari lima pelarian itu adalah Felix Zandmand, yang puluhan tahun kemudian menceritakan kepahlawanan keluarga Puchalski untuk menyelamatkan mereka.

Sungguh indah, keluarga Puchaski tidak ada hubungan apa-apa dengan lima pelarian tadi, tetapi mereka mempertaruhkan diri untuk menyelamatkannya. Sekian banyak orang tak berani bertindak apa-apa karena kepentingannya terancam. Puchalski menjadi contoh luar biasa bagi setiap orang yang berani merobek dinding ketidakpedulian (bystander apathy atau civil inattention) yang sering melanda manusia jaman ini. Di sekitar kita ada sekian banyak keluh kesah dan kisah sedih yang meminta simpati kita. Mungkin kita diam, berpura-pura tidak tahu. Sebaliknya, bisa juga dengan segala keterbatasan kita merobek dinding apathy kita dan mengubahnya menjadi simpathy (turut seperasaan) dan emphathy (menyelami perasaan, turut ambil bagian dengan cara kita, untuk meringankan beban mereka yang memerlukan). Yesus telah mengambil semuanya. Kematian Yesus membuktikan bahwa ia tanpa kompromi untuk masuk memahami hati manusia dan menyelamatkannya, tanpa peduli dari mana mereka semua berasal. (parnoignatius)


No comments: