Pater Wijbrand

Pater Wijbrand
CRESCAT ET FLOREAT

Sep 27, 2008

SHARING FROM SINDANGLAYA

Senang rasanya hari ini bisa ketemuan lagi sama teman² lama dari SM. Hari, Sabtu 27 September 2008, kebetulan anak saya ingin berlibur ke Bogor. Kami menginap di Bogor. Setelah seharian main dan jalan², capailah dia, jam 19.30 an dia bersama maminya tergolek tidur dipenginapan. Seketika itu juga, saya coba sms Rm Dedi Ofm. Beliau katakan sudah ada beberapa teman di Sindanglaya. Mumpung anak dan istri sedang tertidur, dengan bekal ciuman di kening kedua orang yang saya sayangi, saya berangkat ke Sindanglaya. Ternyata disana sudah ada Rm. Agung OFM (saya pangling, karena fisiknya sudah berubah), selain Rm. Dedi (yang cukup memenuhi syarat kalau dia mau jadi foto model atau pemain sinetron) ada Bruder Mar Ofm (dengan rambut gondrongnya saya jadi ingat komik lupus), Bapak Singgih (pengusaha hasil pertanian di Cianjur), Bapak Bosman (saya jadi ingat pemain sinetron jaman dulu Bosman Borisman). Beberapa teman yang rencananya akan hadir, ternyata berhalangan hadir karena beberapa. Seru juga !Saya sampai kembali ke penginapan (Novotel Bogor) jam 02.00 pagi, langsung ke warnet, menuliskan berita gembira ini.
Rasanya gemblengan SM selama kita di dalam tidak sia². Hampir seluruh alumnus SM, yang pernah bersama satu atap, tetap setia terhadap panggilanNya, baik melalui jalur awam maupun non awam. Menjadi pejuang Gereja memang tidak mudah, apalagi ditengah himpitan hidup saat ini.
Dari hasil pembicaraan², baik melalui millis, maupun dari pertemuan² perseorangan/kelompok, rasanya perlu diluruskan dan dipertegas kembali mengenai keberadaan kelompok kita ini, agar tidak terjadi salah persepsi.
Kelompok ini tidak eksklusif angkatan 85, tapi terbuka untuk seluruh angkatan, baik yang diatas angkatan 85 maupun dibawah angkatan tersebut. Karena kita semua memiliki tujuan yang sama, ingin secara tulus ikut membantu secara aktif seminari SM, sebagai ungkapan hormat dan terima kasih kita semua terhadap apa yang telah SM berikan kepada kita, sebatas kemampuan kita.
Bahwa yang ada saat ini angkatan 85, ini hanya faktor kebetulan. Kebetulan angkatan ini kumpul di SM, kemudian timbul ide, dan ide tersebut dapat berjalan (paling tidak sebagian dari ide tersebut saat ini dapat berjalan). Dan saya yakin, ide² lainnya pun dapat berjalan apabila semua angkatan mendukung.
Coba kita bayangkan, apabila kelompok ini didukung dari angkatan 80 sampai angkatan 2000 aja, berarti sudah ada 20 angkatan yang mendukung keberadaan kita. Jika masing² angkatan rata² 50 orang, dan dari 50 orang tersebut 30 orang mendukung kelompok ini. Dari 30 orang ini, masing² memiliki kesempatan pergi ke atm, kemudian mentransfer dana Rp. 10.000,- per bulan aja, artinya kita dapat mengumpulkan uang Rp. 6 juta per bulan (20 x 30 x 10.000). Satu semester bisa terkumpul dana 6 juta x 6 = 36 juta. Kalau saat ini biaya seorang seminaris (hidup, pendidikan, dll) Rp. 250 ribu/bulan, atau Rp. 1,5 juta/semester, maka dana tersebut dapat membiayai 24 orang seminaris (36 : 1,5 juta) per semester. Kalau saat ini, tanpa andil kita, SM bisa membiayai sekitar 90 seminaris, dengan ada adanya kelompok kita, maka SM bisa membina 114 seminaris per semester !Sebesar itulah pejuang² Gereja yang dapat di hasilkan SM per semester ! Lebih lanjut, dengan prediksi minimal (analisis pesimis), dari 114 seminaris menengah, 10% nya sampai dijenjang kaul kekal (entah pastor maupun bruder), maka Stella Maris dapat mengentaskan 12 orang kaum berjubah ! Dengan banyaknya kaum berjubah, Gereja Katholik Propinsi Indonesia tidak perlu khawatir terhadap kekurangan kaum berjubahnya. Bahkan Gereja Katholk Indonesia bisa mengekspornya ke Wilayah Gereja Katholik di seluruh penjuru dunia (misionaris)!
Secara sederhana dapat dikatakan, dari uang 10.000 per bulan, yang diberikan secara tulus dan sukarela oleh alumnus seminari Stella Maris angkatan 80 sampai 2000, dapat sangat berpengaruh terhadap keberadaan Gereja Katholik Indonesia di mata dunia.
Akhir kata, karena sudah jam setengah 4 pagi, saya hanya dapat berharap KECIL ITU INDAH. Fransiskus Asisi.

No comments: