Pater Wijbrand

Pater Wijbrand
CRESCAT ET FLOREAT

Nov 4, 2008

Kisah Kenangan I "Ujian Masuk"

WAKTU PERTAMA KALI KAMI DATANG ke SM. Waktu mau ujian masuk, kami berlima datang dari Klaten, saya, Rm. Isnadi, Rm. Gatot SMM, dan satu lagi, dah lupa namanya. ada kejadian yang menarik. Ketika kami sedang duduk di ruang rekreasi, pada sore hari, datanglah seorang mantan anak seminaris, kami menafsirkan, bahwa dia baru saja dikeluarkan dari seminari, kemungkinan anak Cibinong, keturunan orang flores. Dia datang ke seminari untuk mengambil dan membersihkan berkas-berkas yang tertinggal, dia membersihkan berkas berkas dengan membakar ditempat sampah, dekat jendela, di ruang rekreasi. tiba2, api membesar, dan seketika itu juga, tempat sampah yang terbuat dari plastik ikut terbakar. Saya berteriak " Hei cepat kencingi itu, biar mati, bodoh, membakar sampah di tempat sampah plastik!", rupa-rupanya, anak tadi tidak terima dengan teguran saya, dia ngajak kelahi. Jujur aja, saya bukannnya takut, cuma, saya datang ke SM mau ujian, aku gak mau rencanaku gagal karena kelahi. Saya sebelum sebelum masuk seminari udah sering dipukuli orang, masak baru masuk di SM, baru mau ujian, juga udah mau dipukuli orang, gak lucu ya. Tapi kami sempat adu mulut, dan akhirnya dia gak terima, dia mau nunggu setelah saya selesai ujian, kayaknya mau membuat perhitungan. Tapi, nasib masih mujur, setelah ujian, rute perjalanan saya berubah, saya mampir dulu ke Jakarta, yang laen naek kereta menuju Klaten. Anak td udah menunggu di stasiun, dan mencari-cari saya, tapi hanya betemu dengan teman2 saya. Nah, siapa tau, anak tadi ikut milis ini, semoga sukses. Jangan ada dendam lagi ya. Kita udah sama-sama tua, dan ternyata, meskipun saya bekerja di Kalimantan, banyak umat yang dipercayakan kepada saya datang dari flores. Mereka datang sebagai perantau, transmigran, atapun menjadi pekerja di barak-barak perkebunan kelapa sawit. Banyak yang sukses dalam materi, tapi tak sedikit yang belum behasil walapun udah puluhan tahun meninggalkan kampung halaman. > cerita masih bersambung.

No comments: