Pater Wijbrand

Pater Wijbrand
CRESCAT ET FLOREAT

Feb 12, 2009

Renungan Harian

Senin, 9 Februari 09
Mark 6:53-56 Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh
Rangkuman pelayanan Yesus ini serasa sensasional. Namun sesungguhnya berita ini sama sekali bukan dimaksudkan untuk menjadi berita sensasi mujizat Yesus, melainkan berita kenyataan betapa Yesus mewartakan kabar keselamatan dengan penuh kuasa. Kita sering menggebu seperti memaksakan mujizat Yesus agar terjadi, tetapi apakah setiap sikap kita sungguh meyakini kuasa ilahi Yesus? Keyakinan inilah yang akan penuh daya, membuat jiwa yang kagum akan Yesus, yang lebih dari sekedar pembuat mujizat melainkan Putra Manusia yang penuh kuasa dari Bapa.

Selasa, 10 Februari 09
Mark 7:1-13Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku
Baru saja ditayangkan ke public percakapan dari “The Miracle of Hudson River”, pendaratan darurat pesawat US Air di Sungai Hudson . Pengatur lalu lintas bandara Laguardia meminta Pilot Suly Sullenberger mendaratkan pesawat di bandara terdekat, tetapi pilot mempertimbangkan beberapa hal, tak mungkin bisa menjangkau bandara, ia tak mau menjatuhkan pesawat di tempat padat penduduk, dan ia mau meyelamatkan penumpang. Jadilah ia memutuskan untuk mendarat di sungai. 155 penumpang selamat. Setiap orang akan mengatakan tidak wajar, namun menyelamatkan. Yesus tahu bahwa pilihannya menyalahi aturan setempat, tetapi Ia lebih memikirkan keselamatan umat manusia. Ia menempatkan nilai keselamatan jiwa manusia lebih dari pada hari sabat. Bagaimanakah pilihan-pilihan kita? Apakah hanya kita landasi oleh kebiasaan dan aturan, atau lebih kita landasi dengan tujuan besar, yakni keselamatan umat manusia sekitar kita?

Rabu, 11 Februari 09
Mark 7:14-23
” ......camkanlah, apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
Sungguh ironis ketika kita pusing mengatur yang masuk ke mulut kita, dan bebal untuk menyensor yang keluar dari mulut kita. Orang katolik pun ikut bertanya-tanya, kenapa kita menjadi ”omnivora”, sindiran untuk pemakan segalanya. Yesus sangat tegas untuk mengatakan bahwa dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Itulah yang menajiskan kita. Yesus rupanya tak mau berpanjang lebar, karena itu ia mengatakan ”yang bertelinga hendaknya mendengarkan”. Ada yang merasa tak bertelinga?

Kamis, 12 Februari 09
Mark 7:24-30Lalu Yesus berkata kepada perempuan Sirofenesia "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
Siapa tak tersinggung kalau diidentikkan dengan anjing? Perempuan Sirofenesia tadi tidak tersinggung pada kata-kata Yesus, bukan karena ia telah menjual harga dirinya demi kesembuahan anaknya, tetapi karena ia tahu persis cara kerja rahmat Allah yang tak mengenal tuan dan hamba, warga atau orang asing. Kasih Allah bekerja tanpa batas dan perbatasan. Iman besar inilah yang menyelamatkan perempuan tersebut. Anda masih nempatkan banyak batas bagi sesama untuk bisa dekat dengan Yesus hanya karena status hidup mereka atau karena mereka adalah ”orang luar?” Buang cara beriman seperti itu sekarang juga, karena hanya akan menjadi kabut bagi anda untuk menangkap keselamatan yang sesungguhmya.

Jumat, 13 Februari 09
Mark 7:31-37
Sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah.
Biasanya Yesus tak terlalu demonstratif untuk menyembuhkan orang, tetapi untuk yang satu ini Yesus melakukan banyak hal. Yesus tahu bahwa orang ini bisu karena tak bisa mendengar. Yesus memberi petunjuk betapa ia hendak menyembuhkan semua bagian bersama-sama. Benar orang ini bisa terlepas dari ikatan tuli dan bisunya. Yang menarik adalah bahwa orang ini kemudian tak terbendung untuk segera mewartakan Yesus. Kalau anda merasa telah mendengarkan Yesus, apakah anda juga segera mewartakannya, atau tetap membisu?

Sabtu, 14 Februari 09
Mark 8:1-10"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. .................... Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"
Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?
Kita boleh senantiasa bersyukur bahwa kita punya Tuhan yang penuh kasih seperti ini. Pertanyaanya berlaku untuk kita semua terus menerus “Berapa roti ada padamu?” Jawanlah pertanyaan ini, lakukan sesuatu, dan anda akan melihat betapa belas kasih Yesus akan berulang ketika kita merelakan roti/jaminan hidup kita bagi sesama.
(rmparno)

No comments: